...SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN...
...TETAP WASPADA TINGKATKAN KEAMANAN LINGKUNGAN SELAMA LIBUR LEBARAN...

13.10.07

Moe Dick

Setelah ditempa ujian selama 1 bulan penuh selama bulan Ramadhan, idealnya, manusia menjadi kembali ke derajat awalnya yaitu Fitrah suci tanpa dosa. Namanya juga ideal, walaupun bukannya tidak mungkin dicapai, namun memang kebanyakan kita saya rasa cenderung untuk untuk tidak bisa mencapai nilai ideal tersebut (IMO ya? any other opinion? shout it!!!)
 
Tidak untuk memperburuk keadaan, kebanyakan dari kita (terutama pendatang di tempat tertentu) cenderung untuk mempersempit arti 10 hari terakhir Ramadhan dengan secara fisik "kembali" ke level 0 yang lain. Level 0 yang ini adalah tempat kelahiran mereka (or at least tempat dimana leluhur mereka berada), padahal level 0 yang diharapkan adalah level dosa kita kembali ke 0 AKA "tanpa dosa" AKA "Fitrah". Kembali ke tanah leluhur ini mengandung misi silaturahmi jadi tetep baik juga...

Kembali ke tanah leluhur yang biasa disembut pulang kampung atau mudik (wonder where this word comes from, Mulih uDik atau yang lain saya gak tahu) menjadi semacam kegiatan wajib saat akhir Ramadhan atau awal Syawal. Tidak hanya bagi orang Islam, tapi juga masyarakat lain yang secara sangat dekat bersentuhan dengan kegiatan ini (seperti misalnya teman saya yang orang tuanya Islam tinggal di Jawa Tengah namun dia-nya Nasrani). Temen saya ini rela berjam-jam di jalan untuk bertemu bonyok-nya (bonyok = BOkap NYOKap = Bapak Ibu) di Jawa. Kabarnya mudik sudah menular ke negara jiran.
 
Sungguh mengharukan melihat kegiatan mudik ini. Pengalaman tahun ini bagi saya adalah sangat fenomenal, mengapa? karena:
  1. saya secara langsung melihat betapa banyaknya orang yang mudik dari arah Jakarta ke Jawa
  2. begitu banyaknya pengendara sepeda motor (seperti kerumunan semut disemprot baygon kata istri)
  3. begitu mudahnya orang memaafkan (ban depan mobil saya nginjek kaki pengendara sepeda motor, dianya cuek, sayanya yang panik..ha ha ha, maap pak)
  4. begitu relanya orang bersusah-susah untuk mudik (saya lihat bajaj di jalan, sepeda motor isi 4 orang plus barang, kendaraan box untuk angkut orang, pick up dan truk angkut orang..ini saya lewat jalan darat ya? belum saya lihat orang lewat jalan laut..wuih..menteri pun akan menyerah)
  5. begitu penting-nya acara mudik (sebab banyak sekali orang yang mudik)
  6. begitu mengasikkan mengetahui daerah-daerah yang belum pernah kita injak (karena dialihkan jalan jadi tahu dong daerah lain)
  7. driving fast itu mengasyikkan..(jadi gak ngantuk lhoo)
  8. begitu pentingnya persiapan menyeluruh...(waaa, jangan cerita yang ini deh...kena overheat selepas bekasi karena macet 2,5 jam di tol cikampek karena radiator fan rusak motornya due to brush yang udah tipis)
  9. ternyata kuat juga saya nyopir lebih dari 20 jam (stop few times sih...butuh sopir? call me rate not negotiable)
  10. begitu kacaunya restoran besar (bayangin, sudah berharap makan nasi enak dengan lauk nyam-nyam..eh lauk dateng lengkap, nasi gak dateng-dateng...karena habis ha ha ha)
Tahun kemarin mudik juga namun tidak sefenomenal ini karena saya mencapai tanah kelahiran dalam waktu 12 jam (compared dengan sekarang yang hampir 24 jam...nothing). sungguh mengharukan bagaimana saudara-saudara kita berusaha untuk bertemu sanak keluarga di tanah kelahiran. Misi silaturahmi bagi saya merupakan yang utama, selain juga liburan, cek orang tua, cek rumah ortu (biasanya ada aja masalah listrik di rumah) dan bertemu teman-teman lama serta tentu saja We Cool (cerita mengenai We Cool di tempat kelahiran menyusul...ha ha ha).
 
Mudik menurut saya memang harus tuntas, dalam arti secara spiritual kita berhasil mudik (at least mendekati level 0 dosa) dan juga pulang kampung. Mudik bagi saya (terutama yang pulang kampung) menjadi semacam keharusan tak tertulis sehingga ke depan dari tahun ke tahun setiap lebaran kemungkinan saya tidak bisa ikut ngider di komplek bantuin pak satpam (sorry om leks dan om hen), tapi saya yakin 8-6 saja kan?
 
tahun-tahun mendatang, jika di antara kita ingin merasakan mudik seperti orang jawir (i.e. Saya) bisa lah kita konvoi. begitu saja mengenai moe dick kali ini, video keadaan lalu lintas pada salah satu ruas mudik bisa diakses di LINK INI (setelah di upload). baiklah, sampai bertemu lagi di lingkungan RT 10 kita tercinta beberapa waktu yang akan datang.
 
KN5/4
 
P.S.
Bapak/ibu yang tidak mudik, mohon ceritanya dong..bagaimana kondisi lingkungan VNI3 dan khususnya RT 10 selama lebaran ini.

No comments: