...SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN...
...TETAP WASPADA TINGKATKAN KEAMANAN LINGKUNGAN SELAMA LIBUR LEBARAN...

29.2.08

Jangan Pandang Enteng Transmisi Matic

/Sumber: Milis Mumun
Penulis: Pangeran Gogon (b_i_a_r@yahoo.com)/

Dibalik kenyamanan yang ditawarkannya, mengemudikan mobil bertransmisi
otomatis tidak bisa dianggap gampang sama sekali. Pengemudi yang
terbiasa memakai mobil manual harus secara teliti beradaptasi dengan
teknologi otomatis.

Secara umum transmisi otomatis memiliki enam pilihan fungsi yaitu P, R,
N, D, 2, L. Pada sistem yang lebih kompleks, dipasang pula pilihan
overdrive atau power mode. Pilihan P adalah parkir atau park yang
berarti posisi roda mobil dalam keadaan terkunci.

Fitur ini dipakai saat mobil parkir dan ketika menghidupkan mesin
pertama kali. Bila sebelumnya berjalan, tunggu mobil sampai benar-benar
berhenti, baru kemudian geser tuas pada posisi P. Bila mobil masih
berjalan, walaupun lambat, dan dipaksakan memindahkan tuas ke posisi P,
transmisi akan mengalami kerusakan.

Pilihan R atau Reverse adalah untuk memundurkan kendaraan. Pastikan
mobil dalam kondisi berhenti sebelum memindahkan ke atau dari posisi R
untuk mencegah kerusakan transmisi. Posisi N atau neutral berarti posisi
transmisi bebas dari hubungan dengan masin. Digunakan saat menghidupkan
mesin atau saat berhenti (di lampu merah). Pada posisi transmisi N
direkomendasikan untuk selalu memfungsikan rem tangan. Ini karena pada
posisi N mesin tetap hidup dan mobil tak mengalami pergerakan.

Pilihan D atau drive dipakai saat kendaraan hendak maju. Pada posisi ini
gigi akan berpindah secara otomatis dari perseneling satu sampai empat
sesuai kecepatan putaran mesin. Tuas posisi 2 atau second khusus dipakai
saat jalan menurun untuk mengurangi laju kendaraan.

Pada posisi ini akan berfungsi mekanisme engine break secara otomatis.
Pilihan tuas 2 biasa disarankan untuk dipakai saat melaju di tanjakan
yang tak terlalu terjal. Pada posisi ini perpindahan perseneling secara
otomatis hanya terjadi pada gigi satu dan gigi dua.

Terakhir pilihan L atau low difungsikan pada turunan curam atau tanjakan
terjal, seperti jalanan pegunungan. Pada posisi ini, mobil melaju di
bawah kecepatan 40 km/jam atau seperti gigi satu pada mobil transmisi
manual.

Jika pada di transmisi manual, gigi satu adalah untuk menjalankan
kendaraan, pada sistem otomatis pengemudi harus memasukkan tuas
transmisi ke posisi D. Setelah mobil berjalan, komputer akan mengambil
alih proses perpindahan gigi secara otomatis hingga posisi tertinggi,
tergantung pada beban kerja mesin.

Di sinilah banyak pengemudi transmisi yang salah tetap mempertahankan
posisi transmisi di D. Padahal, mobil memasuki jalanan mendaki atau
turunan yang curam sehingga mobil melaju kencang tanpa pengaman engine
brake. Dampaknya bisa fatal, apalagi mobil sedang melaju di gedung
parkir bertingkat karena mobil relatif sulit dikendalikan. Padahal,
seharusnya di gedung parkir, pengemudi memilih posisi transmisi otomatis
L (low).

p.s. enakan pakai Easyclutch dong...

No comments: