...SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN...
...TETAP WASPADA TINGKATKAN KEAMANAN LINGKUNGAN SELAMA LIBUR LEBARAN...

7.12.07

Refleksi Ibadah Haji

Dalam agama Islam, Haji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah Syahadat, Salat, Zakat dan Puasa. Arti haji sebenarnya adalah "memaknai, melaksanakan, dan berdoa." Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah).

Calon jemaah haji Indonesia sudah mulai diberangkat awal bulan desember ini sedangkan  perjalanan haji itu sendiri merupakan simbol perjalanan panjang hidup seorang hamba menuju Allah SWT, di dalamnya terdapat banyak simbol-simbol tentang makna kehidupan sebagai hamba Allah.

 

Simbol pertama ada pada Kalimat Talbiyah

Labbaik Allahumma Labbaik. Labbaik, La Shareek Laka, Labbaik. Innal Hamdah, Wan Nematah, Laka wal Mulk, La Shareek Laka Labbaik

"Aku datang memenuhi panggilan Mu Ya Allah , aku datang memenuhi panggilan Mu , aku datang memenuhi panggilan Mu tidak ada sekutu bagiMu, aku datang memenuhi panggilan Mu ".

Ketika kalimat ini diucapkan seorang tamu Allah, sebenarnya ia sedang mengingatkan dirinya akan niat hidupnya di dunia. Hidup ini harus selalu dilandasi niat memenuhi panggilan Ilahi Rabbi

 

Simbol kedua pada makna mengenakan pakaian ihram

Berihram di dalam ibadah haji merefleksikan pentingnya kesetaraan antar hamba Allah di dalam menjalani hidup ini tidak memandang seseorang itu kaya, terpandang , miskin atau rakyat biasa . Selalu menilai sesama manusia berdasarkan firman Allah :

"Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa."( QS Al-Hujurat ayat 13).

 

Simbol ketiga terdapat pada kegiatan Tawaf mengelilingi Ka'bah

Tawaf secara teratur mengelilingi Ka'bah Musyarrafah mencerminkan pentingnya menjaga konsistensi hidup di dalam orbit ketaatan kepada Allah SWT. Dalam Tawaf seseorang perlu menjaga laju langkahnya dengan orang lain. Bila terlalu cepat maka ia akan menabrak orang lain di depannya. Bila terlalu lamban ia akan ditabrak pelaku tawwaf di belakangnya . Sedangkan kita manusia, berjalan dalam orbit Allah yang disimbolkan dengan Ka'bah.. Inilah makna Firman Allah SWT :

"Sesungguhnya, sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam." (QS Al An'aam ayat 162).

 

Simbol keempat ada pada aktifitas melontar jumrah

Melontar jumrah merupakan salah satu rangkaian kegiatan ibadah haji yang mencerminkan sikap penentangan para hamba Allah terhadap iblis beserta kroni-kroninya. Seperti dalam firman ALLAH Swt :

"Sesungguhnya syaitan itu bagi kalian adalah musuh, maka perlakukanlah ia sebagai musuh."(QS Faathir ayat 6)

 

Simbol kelima ada pada fenomena berdatangannya manusia dari segenap penjuru dunia

Ibadah haji yang diselenggarakan setahun sekali dihadiri jutaan jama'ah haji dari segenap penjuru dunia. Ummat Islam dari berbagai bangsa, suku, warna kulit, bahasa, dan status sosial ekonomi datang dan berkumpul untuk memenuhi panggilan Allah SWT Pencipta mereka. Ini merupakan realisasi firman Allah :

"Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh."(QS Al Hajj ayat 27).

Mereka berkumpul dengan kesatuan hati menghamba kepada Allah SWT Pencipta mereka. Sehingga di dalam kehidupan nyata hendaknya mereka mengupayakan munculnya ruhul jama'iy (spirit kebersamaan) di dalam segenap aspek kehidupan. Hendaknya mereka tidak sibuk mengembangkan persatuan dan kesatuan sebatas lingkup kesamaan etnis, suku, bangsa, tanah-air, warna kulit atau bahasa semata. Apalagi sebatas kesamaan organisasi atau partai. Manusia hendaknya sadar bahwa keislaman dirinya, sama dengan keislaman orang lain yang berbeda etnis, sukubangsa, warna kulit, organisasi, partai dsb.

 

Simbol keenam "Haji adalah (wuquf) di Arafah"

Wuquf berasal dari kata "waqf" yang berarti berhenti atau berdiam diri. Wuquf merefleksikan betapa pentingnya manusia dari waktu ke waktu melakukan kegiatan "stop and think" (berhenti sejenak untuk berpikir).  Hal ini sangat penting karena kegiatan rutin sehari-hari seringkali tanpa sadar menyebabkan kita terjebak ke dalam suatu pola kehidupan mekanistik. Setiap hari pergi ke kantor atau tempat kerja, kemudian bekerja keras mengejar karir, dan sore hari pulang ke rumah dalam keadaan sudah letih, dan kemudian esok harinya berulang lagi seperti kemarin. Segala rutinitas ini semakin lama semakin membuat kita "lupa diri" . Berbagai jerih payah yang telah kita kerahkan malah menyebabkan hidup ini menjadi semakin kering. Kita sudah tidak tahu lagi untuk apa kita bekerja mengejar karir dan menumpuk materi.  Manusia menjadi kehilangan makna sejati hidupnya di dunia ini. Ia kehilangan orientasi/arah dan bergerak bagaikan robot otomatis.

Maka wuquf inilah saatnya dimana kita memperbanyak introspeksi dan perenungan, dalam taqarrub ilaAllah. Diharapkan seorang hamba Allah yang wuquf mampu mencari dan merenungkan arti kehidupannya . Juga ia mampu mengingat kembali apa tujuan hidupnya yang sejati. Ia ingat darimana ia berasal dan ke mana ia akan kembali. Ia juga mengevaluasi mana-mana arah langkahnya yang sudah benar dan mana-mana yang ternyata sudah menyimpang dari jalan Allah.

 

Ya Allah, mudahkanlah kami untuk berkunjung ke Makkah al Mukarromah dan Madinah al Munawwaroh.

 

Kn3/6

No comments: