...SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN...
...TETAP WASPADA TINGKATKAN KEAMANAN LINGKUNGAN SELAMA LIBUR LEBARAN...

19.8.08

BERITA DARI MASJID NABAWI

========KESAKSIAN AYI T. NURHAYATI=========

Assalamu'alaikum wr. wb

Ketiga kalinya sudah saya menerima Email Berita dari Masjid Nabawi ini. Pada saat menerima Email "Berita dari Masjid Nabawi" yang pertama (kira-kira 2 tahun yll) saya tidak begitu merespon Surat tersebut, dan memang tidak ada kejadian luar biasa terjadi. Hanya pernah terjadi sekeluarga mengalami sakit yang sama silih berganti, dan itu terjadi hingga 2 - 3 kali.(saya pikir ach sakit flue biasa......).

Kemudian Berita dari Masjid Nabawi yang ke 2, saya terima sekitar Akhir tahun 2002 (tepatnya lupa) melalui sebuah milist dan kembali saya tidak merespon dengan baik email tersebut, bahkan justru mengkritisi Berita Dari Masjid Nabawi tersebut ; bahwa percaya kepada surat tersebut bisa menjadi syirik karena baik dan buruk kejadian yang kita alami ada ditangan Allah SWT. Kejadian aneh pertama terjadi : Ada orang yang mengumpat-umpat membaca coment saya tersebut............. Dalam hati timbul tanda tanya : "Wah hebat juga tuh Surat , baru dikomentari gitu aja udah diumpat dan diomeli orang yang nggak dikenal........" Dan beberapa waktu kemudian musibah finansial menimpa saya, saya kehilangan beberapa pekerjaan.............. dalam hati saya ragu, apakah ini seperti yang disebutkan dalam Berita dari Masjid Nabawi tsb, yakni :"Sedangkan terhadap orang yang menyepelekannya dan membuang surat ini, dia mendapat musibah yang besar yaitu kehilangan sesuatu harta/benda yang sangat dicintai dan disayanginya"Dan malam ini saya menerima kembali Berita dari Masjid Nabawi yang ke 3. Saya coba baca dengan seksama berita tsb. Bagus juga isi beritanya, mengajak kepada kebaikan dan menjauhi kemungkaran. Kenapa tidak saya coba untuk sampaikan kepada yang lain? Yang jelas merupakan amal yang baik telah menyampaikan berita ajakan kepada kebaikan, selebihnya Wallahualam .........Allah-lah yang mengetahui segala kejadian....... Semoga Berkah dan Rahmat Allah SWT senantiasa berlimpah kepada kita semua.

BERITA DARI MASJID NABAWI .......BERITA PENTING.......... BERITA UNTUK UMMAT ISLAM DISELURUH DUNIA.SURAT INI DATANGNYA DARI SYECKH ACHMAD DI SAUDI ARABIA :"AKU BERSUMPAH DENGAN NAMA ALLAH SWT DAN NABI MUHAMMAD SAW" WASIAT UNTUK SELURUH UMMAT ISLAM DARI SYECKH ACHMAD SEORANG PENJAGA MAKAM RASULULLAH DI MADINAH, YAITU DI MESJID NABAWI SAUDI ARABIA .

"Pada malam tatkala hamba membaca Al'Quran di makam Rasulullah, dan Hamba sampai tertidur, lalu hamba bermimpi. Didalam mimpi hamba bertemu dengan Rasulullah SAW, dan beliau berkata, "didalam 60.000 orang yang meninggal dunia,diantara, bilangan itu tidak ada seorangpun yang mati beriman, dikarenakan :

  1. Seorang istri tidak lagi mendengar kata-kata suaminya
  2. Orang yang kaya yang mampu, tidak lagi melambangkan atau Menimbangkan rasa belas kasih kepada orang-orang miskin.
  3. Sudah banyak yang tidak berzakat, tidak berpuasa, tidak sholat dan tidak menunaikan ibadah haji, padahal mereka-mereka ini mampu melaksanakan.
  4. Oleh sebab itu wahai Syechk Achmad engkau sabdakan kepada semua ummat manusia di dunia supaya berbuat kebajikan dan menyembah kepada Allah SWT.

"Demikian pesan Rasulullah kepada hamba, Maka berdasarkan pesan Rasulullah tersebut dan oleh karenanya hamba berpesan kepada segenap Ummat Islam di dunia :

  1. Bersalawatlah kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW.
  2. Janganlah bermalas-malasan untuk mengerjakan sholat 5 ( lima )waktu.
  3. Bershadaqoh dan berzakatlah dengan segera, santuni anak-anak yatim piatu.
  4. Berpuasalah di bulan ramadhan serta kalau mampu tunaikan segera ibadah haji.

n.b. maaf saya rapikan sedikit biar enak dibaca

1 comment:

ahmad lutfi said...

Assalamu ‘alakum warahmatullahi wabarakatuh,

Email seperti itu 100 persen dusta. Sehingga sebaiknya jangan di-forward, tapi langsung dihapus saja. Meski sebagian isi pesannya baik, tetapi embel-embelnya sangat menyesatkan.

Embel-embelnya berupa ancaman, bagi yang tidak menyebarkannya lagi, akan tertimpa naas dan kesialan. Embel-embel ini sesungguhnya menyesatkan, dengan beberapa alasan:

Pertama,

Al-Quran dan Al-Hadits adalah dua kitab warisan dari Rasulullah SAW, tentunya jauh lebih tinggi nilainya dari isi email berantai itu. Namun demikian, tidak pernah Rasulullah SAW main ancam kepada umatnya, misalnya bila tidak memperbanyak Al-Quran atau Al-Hadits dan tidak menyebarkannya, akan mendapat celaka. Jadi bagaimana mungkin isi email yang kedudukannya jauh di bawah keduanya, malah wajib diperbanyak dan diedarkan? Kalau pun ada pesan yang wajib diperbanyak dan diedarkan, tentu lebih utama Al-Quran dan Al-Hadits bukan?

Kedua,

Embel-embel ini mengandung cerita yang juga 100% dusta. Sebab nama Syeikh Achmad yang disebut-sebut sebagai juru kunci makam nabi itu hanya tokoh fiktif. Kalau kita datang langsung ke kota Madinah dan bertanya langsung kepada penduduknya, mereka pasti akan terheran-heran dengan nama rekaan itu. Lantaran sepanjang sejarah memang tidak pernah ada jabatan penjaga makam nabi.

Pembodohan ini sangat keterlaluan, bahkan sebagian ulama menganggap pemberitaan sosok fiktif ini sebagai bagian dari pelecehan kepada Rasulullah SAW.

Tidak kurang dari tokoh sekelas Dr. Yusuf Al-Qaradawi pun secara tegas menyatakan bahwa nama Syaikh Achmad sebagai juru kunci makam nabi adalah dusta dan sesat.

Email sesat seperti tidak akan pernah beredar manakala umat Islam punya pemahaman agama yang benar dan terarah. Beradar email sesat ini justru menunjukkan parameter bahwa beginilah sesungguhnya sosok telanjang umat Islam. Awam, jahil, tidak punya fikrah yang lurus, ikut-ikutan, mudah percaya bid’ah, aqidahnya rapuh, serta jauh dari para ulama.

Tentu kita tidak bisa menolak kenyataan ini. Tapi bukan berarti kita boleh diam saja sambil meratapi nasib. Tugas kita adalah membimbing, mengajarkan, mengarahkan dan membenahi beragam kesesatan yang melanda umat Islam.

Semoga Allah SWT berkenan memberikan hidayah-Nya kepada umat ini, serta menunjuki mereka ke jalan yang telah diridhai-Nya. Amien Ya Rabbal ‘Alamin.

Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alakum warahmatullahi wabarakatuh,