...SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN...
...TETAP WASPADA TINGKATKAN KEAMANAN LINGKUNGAN SELAMA LIBUR LEBARAN...

27.4.09

Pengetahuan Dasar Mengenai Kebakaran

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Mencegah bahaya kebakaran adalah lebih baik daripada memadamkan kebakaran. Kebakaran merupakan bahaya yang bisa terjadi dengan mudah di permukiman, dan kita pun tidak terlepas dari ancaman bahaya kebakaran itu.

Mari mengenai api. Api adalah akibat dari proses kimiawi antara oksigen (udara) dengan bahan bakar (bisa minyak, gas, kayu kering, kertas dll.). Api hanya terjadi jika ada pemicu (ignition) pada tingkat suhu tertentu. Jadi walau ada pemicu namun tingkat suhunya belum mencapai titik reaksi optimal maka tidak terjadi api. Jika sudah terpicu maka suhu lingkungan bisa meningkat sehingga kondisi untuk reaksi selanjutnya bisa dengan mudah tercapai, apalagi jika ditambah dengan banyaknya bahan bakar.

Jenis kebakaran pada dasarnya ada 4 yaitu: api karena bahan bakar padat (tipe A), api karena bahan bakar cair (tipe B), api karena bahan bakar gas (tipe C - termasuk listrik), dan api karena bahan bakar padat (tipe D, tipe ini khusus biasanya hanya di industri kimia yang menggunakan logam-logam misalnya Magnesium, Sodium, Potassium dll.). Yang mungkin terjadi di rumah adalah tipe A, B dan C.

Karena api terjadi karena adanya: Oksigen (udara) dan Pemicu dan Suhu Reaksi yang tepat, maka teknik pemadamannya pun disesuaikan dengan karakteristik ketiga komponen tersebut. Seperti misalnya kebakaran tipe A dipadamkan dengan menurunkan suhu (disiram air misalnya), kebakaran tipe B dipadamkan dengan memutus hubungan antara bahan bakar dan udara atau disebut menyelimuti (misalnya dengan karung basah), kebakaran tipe C dipadamkan dengan menekan konsentrasi oksigen di sekitar sumber bakar. Catatan: Jangan memadamkan kebakaran tipe C, khususnya yang bersumber dari listrik, dengan menggunakan air karena bisa menyebabkan tersengat listrik. Kebakaran tipe B juga tidak sebaiknya dipadamkan dengan air karena berat jenis air lebih tinggi dari minyak sehingga api akan berada di permukaan air dan kebakaran akan tetap terjadi.

Di rumah kebakaran tipe A, B, dan C sangat mungkin terjadi. Banyak bahan bakar padat di rumah seperti kain, kayu, kertas. Lalu di beberapa kalangan masih menggunakan minyak tanah dan bensin untuk kendaraan yang bisa menyebabkan kebakaran tipe B. Listrik yang overload atau beban berlebihan bisa menyebabkan kebakaran tipe C. Kebakaran karena gas LPG juga dikategorikan tipe C, kecuali api sudah membakar barang lain seperti kayu.

Alat Pemadam Kebakaran (APAR) saat ini biasanya sudah bisa memadamkan api tipe A, B, dan C. Karung basah atau semprotan air bisa mencegah penyebaran kebakaran tipe A. Pasir bisa mencegah kebakaran tipe B (dengan syarat belum menyebar dan masih terlokalisasi kecil). Yang terpenting adalah:
  1. Jauhkan barang yang mudah terbakar di dekat sumber api (misalnya tumpukan kertas dekat kompor)
  2. Jangan menggunakan peralatan listrik pada suatu stop kontak (steker) secara berlebihan
  3. Siapkan alat pemadam darurat (kain/karung, APAR, pasir dll.)
  4. Jangan biarkan anak-anak bermain dengan api
  5. Berhati-hati dengan kembang api
  6. Jauhkan mesin yang bergerak dengan bahan bakar minyak dari sumber api liar (misal putung rokok atau korek atau bahkan kompor)
  7. Berhati-hati dengan api.
Semoga lingkungan kita siap jika dengan ancaman kebakaran, apalagi saat ini memasuki musim kering. Semoga lingkungan kita terhindar dari bahaya kebakaran.

26.4.09

Satu Lagi Alasan - Tidak Mengkonsumsi Semua Bahan dari BABI

Disadur dari Detik.Com
Hindari makan/konsumsi Babi deh..bahkan bagi yang tidak berpantang (i.e. tidak mengharamkan Babi) go vegetarian (kalau kuat)

Rachmadin Ismail - detikNews


Makassar
- Kasus kematian akibat flu babi menggemparkan dunia. Apa sebenarnya pemicu virus yang dikenal juga dengan nama Schwein Influenza Virus (SIV) tersebut?

"Pemicunya hampir mirip dengan flu burung. Berasal dari binatang yang demam, batuk dan depresi," kata Dirjen Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Tjandra Yoga di Makassar, Sabtu (25/4/2009) malam.

Virus ini menyebar dengan sangat cepat. Sejak kasus pertama ditemukan pada Maret lalu, sudah ada temuan kasus yang menular dari manusia ke manusia.

"Termasuk kasus 8 pasien di Amerika, sudah human to human karena terjadi di 3 cluster," jelasnya.

Namun Tjandra menegaskan, virus ini berbeda dengan tipe flu burung. Jika flu burung bertipe H5N1, maka flu babi H1N1. "H1N1 mirip dengan flu biasa yang dialami manusia," tambahnya.

Flu tersebut telah membunuh lebih dari 60 orang di Meksiko. Flu serupa juga menyebar di Amerika Serikat dan menjangkiti 8 orang. Namun kedelapan orang itu berhasil disembuhkan.

Sekolah diliburkan dan acara-acara publik dibatalkan di Kota Meksiko gara-gara menyebarnya flu ini. Sejauh ini diperkirakan 1.000 orang telah terjangkit.

Pejabat kesehatan global memang belum menyiarkan terjadinya pandemi. Meski begitu, mereka mulai meningkatkan kewaspadaan. Flu ini disebut-sebut merupakan kombinasi antara flu manusia, flu burung, dan flu babi.

24.4.09

Pengajian Bapak-Bapak

Pemberitahuan

Hari sabtu tanggal 25 April 2009, setelah Isya atau sekitar pukul 20.00 akan diadakan pengajian rutin An Nur di rumah Bp.Nuri Wahyudi, KN4/6.

Ditunggu kehadiran bapak-bapak sekalian.

13.4.09

Pemilu April 2009

Beberapa momen pemilu 2009 lalu..sukses
--


7.4.09

Tata Cara Pemilu

Jangan Lupa....Kamis 9 April 2009...
Pergunakan hak pilih anda....