...SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN...
...TETAP WASPADA TINGKATKAN KEAMANAN LINGKUNGAN SELAMA LIBUR LEBARAN...

30.3.08

Siapakah Kita?

disadur dari http://sunaryo-adhiatmoko.blogspot.com/2008/03/siapa-kita_15.html
cukup menyentil nih....

Oleh: Erie Sudewo

Tahun 70-an, muncul buku berjudul Manusia Hipokrit. Judul yang merupakan kesimpulan ini jelas berani. Bukan dipaksa dan tak pula gegabah. Karena ada kredibilitas dan integritas di baliknya. Ada tanggung jawab yang musti diusung. Mochtar Lubis sang penulis, tentu tak asal menyimpulkan. Seorang wartawan sekaligus sastrawan, yang karakternya tak bisa disungkur dengan bayonet. Juga tak bisa dibungkam dengan setumpuk uang. Jika harus mendekam di bui, itulah jalan yang dipilih.

Tabiat negatif tahun 70-an tentu tak sekasat mata saat ini. Perilaku destruktif juga belum terlanjur memasal. Tamsil ‘ada asap pasti ada apinya’, agaknya pas menggambarkan kejelian Mochtar Lubis. Setipis apapun asap, sependar apapun apinya, tetap punya makna bagi Mochtar. Sebab baranya justru digenggam sebagian policy maker. Bara di tangan rakyat jelata, hanya merusak tangan sendiri. Tapi di lengan pejabat, bisa memanggang bangsa ini.

MAW Brouwer, seorang pastoral, juga mengungkap keresahan yang sama. Dalam banyak tulisan, MAW Brouwer menyisik manusia Indonesia dari sisi psikologis. Namun apapun yang ditulis MAW Brouwer dan Mochtar Lubis atau para budayawan dan kritikus, semua tertumbur kesia-siaan. Wabah hipokrit terus melaksa, bermimikri sesuai sikon. Yang menjabat, ingin langgeng. Yang punya kekuasaan, tak mau muspro. Yang keenakkan difasilitasi, terus perdayai agar fasilitas tetap tergenggam. Yang miskin jadi pejabat, malah balas dendam. Bosan miskin maka apapun disikat.

Inti hipokrit tak lain dahulukan kepentingan sendiri. Bicara nasionalime, kini bukan zamannya. Bicara kebangsaan, pasti terlecehkan sebagai pahlawan kemalaman. Yang bicara ibu pertiwi, ibu yang mana? Tanah airku, tanah tumpah darahku, kini tinggal di lagu-lagu perjuangan ‘tempo doeloe’. Kita paham Barack Obama dan Hilarry Clinton. Tapi sungguh siapa Wiranto dan Megawati, sebagian tak paham prestasi apa yang telah mereka ukir saat menjabat dulu.

Kini kita lihat kebiasaan kita sehari-hari. Usai tidur kita gosok gigi. Lihat produk apa yang digunakan: Pepsodent, Colgate atau Close Up? Siapa pemilik merk-merk itu. Dulu ada produk nasional dari Surabaya, Siwak namanya. Tapi kini juga sudah diakuisisi PMA. Saat mandi, kita bilas dengan Lux, Lifeboy, Camay atau Dove? Rambut dikeramas dengan Sunsilk, Rejoice atau Pantene? Usai mandi, semoga kita masih gunakan handuk made in Tasikmalaya. Bila gunakan handuk Palmer maka untuk urusan mandi, seluruhnya ditangani PMA. Jangan-jangan kloset dan shower yang kita gunakan pun import. Air hangat pun dari Wika, bukan Solahart.

Sambil bersiul kita kenakan pakaian dalam. Merknya jangan-jangan Jordan atau Hanes. Lagi-lagi import. Kenakan kemeja Hugo Boss jelas keren. Dipatutkan dengan celana Nautica, gaya pun makin dendy. Tak lupa semprotan pewangi. Ada Aigner, Polo atau Versache. Kaos kaki Mark Spencer tentu makin pas dengan sepatu Lacoste. Jam tangan bisa Patek Phillip, Rolex atau Omega.

Breakfast bolehlah dengan sereal. Bubur kacang hijau, eh apa itu. Bila masih roti, semoga masih Lauw atau Tan Ek Tjoan. Jika berganti Sari Roti atau Sara Lee, itu PMA. Sebagai penghangat tentu seduhan capucino makin pas. Seperti saat santai di Starbuck atau Oh La La. Atau kalau tak mau hangat, ada juice atau yoghurt dari Malaysia dan Thailand.

Saat ke kantor, semoga masih Kijang atau Panther yang rakitan lokal. Tetapi ada Yaris, Swift, Harier dan CRV. Yang lain Mercy, BMW, Jaguar atau Lamborghini. Sampai di kantor, entah merk meja dan kursi yang diduduki. Yang pasti PC maupun laptop, bisa Lenovo, Toshiba, IBM atau Apple. Saat makan siang, kita berharap masih suka pecel Madiun. Jika Paregu atau Sizler, gaya kita makin jauh dari akar sejarah. Sementara Mc Donald, KFC dan AW sudah merangsek kemanapun.

Saat pulang, kita buka kulkas merk Sharp. Kita ambil Coca Cola dan seuntai anggur Australia. Sambil menyeruput dinginnya softdrink, kesejukan AC Mitsubishi mulai menerpa. Audio Blaupunk kita on-kan. CD Beeges mulai melantun I Started a Joke. Sambil merebahkan kepala, semua terasa nikmat. Padahal lagu Beeges itu jadi gugatan. Lelucon apa yang sesungguhnya tengah kita jalani.

Dari bangun tidur hingga mau tidur, kulit sawo matang ini gunakan produk yang 90% asing. Makin sering gesek kartu kredit, makin sedikit sentuhannya dengan pedagang kecil. Makin kaya, agaknya makin sedikit kontribusi pada ekonomi rakyat Hipokrit, ah itu istilah silam. Sekarang zamannya globalisasi. Semua musti profesional. Ada kompetisi yang tak bisa dicegah. Jika harus kerja sama dengan asing, lumrahlah. Jika harus serahkan asset negara, ya mau bagaimana lagi. Siapa diri kita? Ah bagaimana besok sajalah.

Bacaan awal minggu om dan tante...

27.3.08

Seberapa Penting Menjaga Prinsip?

Om dan Tante mungkin pernah denger istilah "Pokoknya" ya?
"Pokoknya" beli baju merk A, "Pokoknya" harus makan di restoran B, "Pokoknya" harus naik bis C dan lain-lain contoh "pokoknya"

"Pokoknya" ini bisa diartikan sesuatu hal yang tidak boleh dilanggar, suatu prinsip, atau suatu ketentuan wajib yang tidak boleh dilanggar oleh sekelompok orang. Jadi "Pokoknya" beli baju merk A berarti mau tidak mau harus membeli baju merk A, kalau tidak merk A maka baju itu tidak akan dianggap baju atau tidak akan dipakai sama sekali. "Pokoknya" hadir bisa berdasarkan bermacam alasan. Alasan agama bisa, alasan gengsi bisa, alasan ketidaktahuan juga bisa, alasan arogansi juga makin bisa. "Pokoknya" sering kali dipergunakan oleh orang tua kepada anak-anaknya jika orang tua mencoba melarang suatu kegiatan tanpa bisa memberikan alasan yang masuk akal atau rasional.

Nah, memberikan alasan rasional inilah yang biasanya tidak bisa diberikan oleh orang-orang yang menggunakan "Pokoknya" sebagai senjata pamungkas. "Pokoknya" sering mengorbankan aspek lain yang lebih rasional. Misalnya "pokoknya" beli baju merk A. Baju merk A ini muahalnya minta ampun (walau bagus) sehingga dengan pendapatan yang lumayan minim satu lembar baju merk A bisa memakan 60% pendapatan (misalnya lhooo). Nah kalau sudah seperti ini kan sudah tidak masuk akal? tidak logis? sudah membabi buta? jadi apa gunanya menjaga prinsip kalau akhirnya malah bikin buntung?

Contoh lain. Bapak "pokoknya" mau jalan bareng bapak-bapak lain naik kereta, satu gerbong disewa. Kalau ibu-ibu mau ikut naik di gerbong lain. Ternyata gerbong bapak-bapak relatif kosong dan sebenarnya bisa diisi oleh ibu-ibu yang berada di gerbong lain, tapi bapak-bapak "bengal" itu tidak mengijinkan karena "pokoknya" bapak-bapak harus kumpul di satu gerbong itu..no females are allowed. Aspek yang dikorbankan adalah efisiensi. Biaya jelas membengkak, operator kereta api juga tidak bisa angkut lebih banyak penumpang, orang lain menjadi korban...nah kalau begini memegang prinsip juga capek dan malah tidak positif.

Kalau prinsip berdasar agama mah jangan ditanya...pegang teguh. mau diancam dibunuh kalau memang prinsip agama ya harus dipegang erat.
Bagi saya sih, kalau memang ada yang lebih masuk akal dan secara "fungsi" atau "tujuan" bisa dicapai..."pokoknya" bisa dikalahkan...
Tapi..masih ada juga ya orang-orang yang suka pakai "pokoknya"...sodara boleh sih....he he he he

Kompor "Mode" On....KN

Cerita si "Piala"

Om dan Tante sekalian...
Sembari melakukan perjalanan ke kantor pagi ini saya terlibat dalam pembicaraan menarik yang menurut saya mengandung pelajaran yang bisa diambil...

al kisah, ada sebentuk piala yang diperebutkan oleh sekelompok orang. piala ini memang pada dasarnya dibentuk dan disusun dari komponen-komponen kelompok tersebut. namun, bagai keris pusaka, piala ini malah sukanya lari ke mahluk lain. orang-orang dari kelompok asal piala tersebut sampai harus mendatangkan dukun ampuh untuk merayu sang piala supaya dia kembali ke pangkuan mereka. misi dukun itu tak terlalu berhasil atau belum terbukti berhasil. kenapa? ternyata ya ternyata karena piala tersebut sungguh sakti, selain bisa bicara dia juga bisa mengungkapkan perasaannya, termasuk kekecewaannya.

ternyata om dan tante..si piala ini kecewa dengan perlakukan orang-orang di kelompok dia berasal. dengan kesaktiannya, si piala sudah membantu kelompok tersebut dalam mewujudkan impian-impian mereka. bekerja dengan keras dan dibawah tuntutan yang sangat tinggi dan tidak ada atau sedikit  sekali dukungan (biasa kan, kalau barang sakti kan harus dikasi sajen, kembang 7 rupa, dimandiin air 7 sendang dan lain-lain). in short, gak ada rasa terimakasih dan ada apresiasi yang "cukup". sehingga, kata orang jawa, "mutung" lah si piala ini...memang sih kadang ada kembang 7 rupa, tetapi tidak semua hal bisa diukur dengan kembang 7 rupa...it's so shallow gitju looh. apresiasi tidak ditunjukan dengan kembang 7 rupa saja..

saya sendiri menangkapnya gini om dan tante (dalam konteks bertetangga ya?). ternyata ketulusan itu ada batasnya. pada kondisi piala di atas, nampaknya dia tidak pernah dibantu sama sekali (walau sakti tapi kan terbatas toh?). memang gotong royong itu sungguh prinsip yang sangat mulia dan harus kita junjung setinggi mungkin. saya pribadi tidak ingin di antara kita ada yang merasa "dikerjain" saat melakukan suatu kegiatan RT (kecuali dikerjain di saung gak masalah...rekor saya 3 jepitan jemuran lhoo, kena balak 6 terus...sama balak 5 juga ding..). saya rasa komunikasi perlu dijaga, tidak tabu mengajukan permintaan tolong, tidak tabu untuk mengeluh kepada fellow RT 10. kita bisa pecahkan bersama (wong saung aja berdiri gak sampai 2 bulan -- bravo!!)..tetangga itu kan sodara paling dekat...so marilah kita jaga komunikasi kita...

jadi? pingin dikerjain? dateng aja ke saung tiap malem minggu? konsultasi macem-macem ada dari kehidupan perkawinan, poligami, gaple, mobkas dll..

btw: saung perlu ketel listrik untuk masak minum dan mungkin masak indomie (jadi 2 ketel berbeda), ada yang mau sumbang? pak kades baru katanya mau beliin TV LCD...hue he he he, jadi gak perlu TV, ketel aja cukup...

KN ......donggggg



25.3.08

Why do we read Qur'an, even if we can't understand a single Arabic word.....

Whether the story below is true or not, wallahualam. ..But the moral of the story rings true. Insyallah, it rings true for u too....
Wass

Why do we read Qur'an, even if we can't understand a single Arabic word????

This is a beautiful story
An old American Muslim lived on a farm in the mountains of eastern Kentucky with his young grandson. Each morning Grandpa wakeup early sitting at the kitchen table reading his Quran. His grandson wanted to be just like him and tried to imitate him in every way he could. One day the grandson asked, "Grandpa! I try to read the Qur'an just like you but I don't understand it,
and what I do understand I forget as soon as I close the book. What good does reading the Qur'an do?"

The Grandfather quietly turned from putting coal in the stove and replied, "Take this coal basket down to the river and bring me back a basket of water." The boy did as he was told, but all the water leaked out before he got back to the house. The grandfather laughed and said, "You'll have to move a little faster next time," and sent him back to the river with the basket to try again. This time the boy ran faster, but again the basket was empty before he returned home. Out of breath, he told his grandfather that it was impossible to carry water in a basket, and he went to get a bucket instead. The old man said, "I don't want a bucket of water; I want a basket of water. You're just not trying hard enough," and he went out the door to watch the boy try again. At this point, the boy knew it was impossible, but he wanted to show his grandfather that even if he ran as fast as he could, the water would Leak out before he got back to the house.
The boy again dipped the basket into river and ran hard, but when he reached his grandfather the basket was again empty. Out of breathe, he said, "See Grandpa, it's useless!"

"So you think it is useless?" The old man said, "Look at the basket." The boy looked at the basket and for the first time realized that the basket was different. It had been transformed from a dirty old coal basket and was now clean, inside and out. "Son, that's what happens when you read the Qur'an. You might not understand or remember everything, but when you read it, you will be changed, inside and out. That is the work of Allah in our lives.

Prophet Muhammad ( p.b.u.h) says:
"The one who guides to good will be rewarded equally"
------------ --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- -

Terjemahan bebasnya:

Suatu cerita yang indah:
Seorang Muslim tua Amerika bertahan hidup di suatu perkebunan di suatu pegunungan sebelah timur Negara bagian Kentucky dengan cucu lelakinya yg masih muda. Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Quran di meja makan di dapurnya. Cucu lelaki nya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya. Suatu hari sang cucu nya bertanya, " Kakek! Aku mencoba untuk membaca Qur'An seperti yang kamu lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami aku lupakan secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Qur'An?

Dengan tenang sang Kakek dengan meletakkan batubara di dasar keranjang, memutar sambil melobangi keranjang nya ia menjawab, " Bawa keranjang batubara ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuhi dengan air." Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya. Kakek tertawa dan berkata, "Lain kali kamu harus melakukukannya lebih cepat lagi," Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tsb untuk dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap, lagi2 keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah. Dengan terengah-engah, ia berkata
kepada kakek nya bahwa mustahil membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah dibolongi, maka sang cucu mengambil ember sebagai gantinya. Sang kakek berkata, " Aku tidak mau ember itu; aku hanya mau keranjang batubara itu. Ayolah, usaha kamu kurang cukup," maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu. Cucu nya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakek nya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke rumah.
Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek keranjang sudah kosong lagi. Sambil terengah-engah ia berkata, " Lihat Kek, percuma!"

" Jadi kamu pikir percuma?" Jawab kakek. Kakek berkata, " Lihatlah keranjangnya. " Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang itu telah berubah dari keranjang batubara yang tua kotor dan kini bersih, luar dalam. " Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Qur'An. Kamu tidak bisa memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membaca nya lagi, kamu akan berubah, luar dalam. Itu adalah karunia dari Allah di dalam hidup kita."

Seperti sabda Nabi Muhammad( SAW) :
" Bagi siapa saja yang membawa kebaikan maka akan mendapat ganjarannya"

Pilkades dan Kepentingan Kita

Om dan Tante

dua minggu kemarin mungkin om dan tante sudah mendapatkan selebaran dari RT mengenai pemilihan kepala desa Bojonkulur. rasanya tiba-tiba bukan? itu yang saya rasakan. tiba-tiba akan ada pemilihan kepala desa yang akan dilakukan kurang lebih 1 minggu setelah menerima edaran. minggu depannya, kita menerima tanda pemilih dengan nama lengkap. lalu disusul surat keterangan dari RT. ternyata memang pesta demokrasi di Bojongkulur ini nyata sedang dalam prosesnya. puncaknya adalah kemarin saat kita (mungkin tidak semua) melakukan pencoblosan.

saya cukup tertantang untuk ikut serta dalam pencoblosan ini. mengapa? karena partisipasi dari warga VNI akan meningkatkan perhatian desa kepada warga VNI. saat ini saya rasa kita hanya menjadi "korban" tanpa ada timbal balik yang relatif "nyata" dari desa (at least dari yang saya rasakan). dengan keterlibatan ini diharapkan tuntutan dari warga VNI bisa lebih diakomodasi (seperti misalnya penertiban pagar di gerbang VNI 3). saat saya melakukan pencoblosan dari daftar yang ada di depan saya, belum banyak warga VNI yang ikut mencoblos (nomer suara belum dicoret dari daftar dan saat itu sekitar pukul 11 siang). saya harap lebih banyak lagi warga VNI yang ikut nyoblos walau KTP tidak bojong kulur (wie ich)...

antusiasme warga bojongkulur secara umum sangat baik. hal ini ditengarai dengan macetnya perempatan gerbang VNI2. wui..baru kali ini macet di situ...motor saling potong, pejalan kaki wira wiri, banyak pihak yang memanfaatkan momen itu untuk berjualan dan lain-lain. pokok meriah, tua muda besar kecil keluar semua....

dari lingkungan kita sendiri (RT 10) ada kemungkinan beberapa kepentingan bisa diakomodir. salah satu kandidat berniat hadir di "saung" kita untuk melakukan dialog dan mungkin meluluskan beberapa permintaan (kemarin malam dibahas perlunya TV di saung ... ;-) ). sebenarnya tidak sedangkal itu, dialog di saung diharapkan mampu memberikan masukan kepada desa dan kepada kita dalam bagaimana meningkatkan komunikasi antara warga komplek dan khususnya dengan warga asli bojonkulur. desa bisa menjadi mediator dalam komunikasi tersebut sehingga, khususnya bagi warga RT 10, komunikasi dan hubungan pertetanggaan dengan warga asli bisa menjadi lebih baik. kepentingan kita, IMHO, saya rasa adalah rasa nyaman dan aman tinggal di VNI3 berdampingan dengan warga asli tanpa ada gesekan berarti.

oleh karena itu, siapa pun yang menang, sewajarnya kita undang ke saung untuk berdialog. walau kata orang "tampang" pada calon kurang "menjual" tapi jelas mereka punya pengalaman dan pengetahuan yang berkaitan dengan hal-hal "lokal". saya khususnya dan kita umumnya sebagai pendatang boleh berguru kepada mereka, siapapun yang menang.

jadi saat pemenang kepala desa mampir ke saung, sempatkan lah bapak dan ibu untuk berdialog dengannya...ditanggung OK. konsumsi...(tanya bendahara dulu dong...)

KN........ 8-)

14.3.08

hati-hati dg toilet

Seorang pria yang sedang mengadakan perjalanan dengan pesawat terbang tiba-tiba ingin buang air. Akan tetapi setiap kali ia pergi ke toilet, selalu saja toilet itu terisi.
Seorang pramugari melihat keadaan ini, ia lalu menganjurkan pria tadi untuk menggunakan toilet wanita dengan catatan tidak menekan tombol-tombol yang ada di dekat toilet tersebut.
Ternyata tombol-tombol itu memang ada di dekat tissue, pada tombol- tombol itu tertulis huruf "WW" .."WA" .."PP" dan "ATR".
Karena penasaran, pria tadi tidak mengindahkan pesan sang pramugari dan mencoba untuk menekan tombol-tombol itu. Dengan hati-hati ia menekan tombol "WW" dan seketika air hangat menyemprot pantatnya...dalam hati ia berkata "Oh rupanya tombol ini berarti Warm Water (air hangat...) untuk cebok.....wah enak ya perempuan kalau ke toilet ?!"
Karena ia masih penasaran, lalu ia mencoba menekan tombol "WA"....dan seketika bertiuplah udara hangat (Warm Air) untuk mengeringkan pantatnya yang basah....."Aha..." ia berpikir "Tidak heran kalau perempuan betah berlama-lama di dalam toilet dengan pelayanan seperti ini...?!"
Lalu ia menekan tombol "PP" dengan sangat berhati-hati sambil meng-antisipasi kemungkinan yang akan terjadi.
Sebuah bantalan bedak (Powder Puff) keluar dari samping lalu membedaki pantatnya yang sudah kering dengan bedak halus ..... uuufff ....!? "Maann...this is great ..sangat hebat pelayanan seperti ini !!!" ia berkata dalam hati..., terakhir - tanpa ragu-ragu lagi - kemudian ia menekan tombol "ATR".....
Tahu-tahu ia bangun dan tersadar di sebuah kamar rumah sakit, ditangannya telah menempel selang infus...ia sangat heran... lalu ia bertanya kepada perawat yang sedang bertugas...ia menerangkan bahwa yang ia ingat adalah ia sedang berada di dalam toilet wanita di dalam pesawat.
Sang perawat kemudian menjelaskan.."Ya...Anda pasti sedang menikmati pelayanan di pesawat yang ditujukanuntuk perempuan ...sampai ketika Anda menekan tombol ATR yang artinya adalah Automatic Tampon Removal (pelepas pembalut otomatis)..... dan buah zakar Anda tertarik oleh alat itu !"
CH

13.3.08

Sang Fenomena "Cinta Laura"

Banyak yang sudah membicarakan "quote-quote" dari Cinta Laura, tapi baru
kali ini saya menemukan beberapa hal yang nampaknya relatif lengkap.
Thanks to http://wiki.cahandong.org/Cinta_Laura

* "Ichu bechul"

* "Kata mama aku, /perfume/ itu wanginya gak /longlasting/... Jadi
mendingan kasi /bracelet from/ platina"

* "Aku pengen ke /America/ atau ke /England/ kalau udah masuk ke
/university/. Kalau di /England/ pengen ke Oxford, kalau di
/America/ pengen ke Harvard atau Yale atau Princeton"

* "Banyak orang-orang yang ikut dunia entertainment langsung /drop
out of school/, itu menurut aku /that's really really stupid/.
Soalnya mereka nggak pikirin /long term/"

* "Aku gak suka dengan istilah /boyfriend/.. Aku lebih suka disebut
teman dekat.. Teman buat /punching/, /running/, lari lari kecil..."

* "/Not all beautiful people/ bisa menjadi /famous/"

* "Bahasa Indonesia saya buruk sekali, jadi Cinta /will be going to/
Australia /to improve/ Bahasa Indonesia Cinta"

* "Udah ujan, becek, gak ada ojek...."

* "Aku ada masalah dengan /gastrow/ aku, jadi gak bisa puasa...."

* "Aku /kalow/ di dalam negeri sukanya liburan ke Bali karna aku
punya /apartmen/ di sana"

* "Aku udah keliling keliling dunia, ke London, /German/ and
/several countries/ karena papaku General Manager di Hyatt"

* "Cinta mengucapkan selamat puasa semuanya. /Rock on/! "

* "Makanan favorit Cinta tuh, /cuna syusyi/ (baca : tuna sushi)"

* "Kamu nggak cocok pake logat /english/ karena kamu dari kecil
tinggal di Indonesia" kepada Samuel, artis ABG berwajah Indo tapi
lahir dan besar di Indonesia

* "Cinta ingin berhenti waktu /career/ Cinta sedang naik, biar tetap
dikenang so kalau orang-orang mengingat Cinta itu /oh my God/,
Cinta Laura..."

* "Cinta mengajar di sekolah untuk anak-anak ini karena pendidikan
di Indonesia masih kurang dibandingkan dengan di /German/.
Indonesia kan negara miskin, banyak orang-orangnya masih bodoh,
tidak sekolah"

* "Waktu Cinta /study tour/ ke India dari sekolah disana negaranya
lebih kotor, banyak orang-orang miskin, rumah-rumah jelek di
pinggir jalan. Orang-orang tidur di stasiun kereta, /iuuugghhh/..."

* "Dari kecil papa sudah punya banyak mobil waktu di /German/ kita
punya 5 mobil tapi karena /garage/nya tidak cukup jadi papa
menjual mobil-mobil itu tinggal 2. Tapi aku paling suka yang Audi
A4..."

* "Kalo di sekolah, karena aku kecil di /Jakarta Internasional
Scholl/, kan aku kelas 9. Kelas 9 itu kan ada 250 orang, tapi
masih dibagi-bagi gitu."

* "trus aku liat semua orang makan /kebhab/, makan shandwich,
/susyi/, /phisya/, /cookies/, dan semua yang manis-manis dan /it's
very/ enak-enak. /I'm like/.."

* "Jadi aku belii.. Hihhihih.. Emang sih aneh, tapi aku beli hmmm..
/Chuna Susyii/.. Sama aku juga beli /schrowbery pudding/. Soalnya
/vichamin/nya sama /prochein/nya /chyukhup/"

* "Aku ga tau bahasa Indonesianya gimana, tapi klo bahasa
Inggrisnya, /it's one day a worth u for achieving something/. Kita
biasanya dapat /award/ klo kita udah /achieve/ sesuatu."

* "Pokoknya klo kita udah /achieve something/ kita dihargai dengan
itu, /ashceteve awards/..."

* "/Really oh my God, are u serious/.. Soalnya aku bener-bener ngga
nyangka, aku kan paling baru diantara semua /nomeni/nya."

* "Mami-Papi saya sudah sukses, jadi Cinta minta apa saja pasti
dikasih."

* "Makanan Lebaran favorit aku itu /Mashed Potato and Cheese/!"

* "Ahmad Dhani /is very cool/. Aku taunya dari Mama."

* "Lagunya Mulan yang Makhluk Tuhan yang Paling Sexy itu
satu-satunya lagu Bahasa Indonesia yang ada di /handphone/ aku."

* "Lagu Indonesia kan biasanya /mellow/ atau rock gitu. Tapi lagu
Mulan beda. Ada Arab-nya, /violin/, rock. Pokoknya keren. Aku
suka. Aku pengen jadi penyanyi seperti Mulan."

* "Saya jarang makan makanan di warung gitu karena banyak ehmm..
/Toxic/."

* "Kata Papaku, aku gak boleh beli obat di warung, /because/ gak ada
label dari /health department/. /I meant/ Departemen Kesehatan."

* "/My first car/? Mmm... /I don't know/. Karena aku mmm... Aku
sudah ganti mobil /is about/ 8 kali. Oooww... /I know/, /I have my
first car/ pas aku umur 8 tahun, karena ulang tahun yang ke-7 itu
hadiahnya kolam renang."

* "Ya, biar fit aja. Biar aku merasa /super comfortable/. Karena aku
tidak pede dengan penampilan aku sekarang. Kamu tau, aku itu dulu
/super/ kurus. So, aku fitness deh."

* "Mama Papa punya /apartment/ di Bali. Kalau libur Cinta ke Bali.
Bali /is like a second home/. /I love/ Bali /so much/, di sana
banyak orang campur-campur."

* "Rambut aku /natural/ aja, soalnya rambutku /texture/-nya udah
mulai ilang. Sebenarnya aku gak terlalu banyak /rules/, modelnya
/whatever/, asal gak terlalu banyak blow."

* "Well... /I think global warming is cool/!" --- *favorit saya niii*

* "/Oh my God, Mom, Dad/... /Why people doing that/? Soalnya saya
dari kecil tinggal di luar negeri. /It's natural/ bukan dibuat-buat."

silaken menikmati...ada juga Ring Tone (mp3 format) mana ujan ngga ada
ojek...bechek...bisa di-request ke email rt10vni3@gmail.com

KN...

12.3.08

I Gede Cecep Situmorang

Intmz………

Seorang laki-laki gembira sekali waktu mau duduk di pesawat. Yang duduk di sampingnya seorang gadis yang manis, ada teman ngobrol nich, pikirnya. Tapi setelah beberapa lama ternyata si gadis kerjanyabaca mulu.
Untuk memecah es… si laki-laki nanya: "Mau ujian nich… kok baca terus…"
"Bukan.. saya lagi penelitian," jawab si gadis.
"Penelitian mengenai apa?" tanya si laki-laki lagi.
"Mengenai hubungan etnis dengan bentuk alat vital laki-laki…" jawab si gadis dengan tenangnya.
Dengan penasaran si laki-laki bertanya kembali, "Apakah sudah ada hasilnya?"
"Sudah sih… Menurut hasil penelitian saya ternyata kepunyaan laki-laki Bali bentuknya paling bagus…mungkin ada hubungannya dengan kepandaian mereka dalam memahat." kemudian si gadis sebentar terdiam.
"Kepunyaan laki-laki Batak… paling besar… mungkin terpengaruh oleh kebiasaan mereka bicara selalu keras sehingga darah lebih cepat mengalir ke daerah itu." lanjutnya membuat si laki-laki makin penasaran.
"Punya laki-laki Sunda paling panjang… mungkin ada hubungannya dengan kebiasaan mereka memakai sarung." si gadis seperti sampai pada kesimpulan pembicarannya.
"Eh, ngomong-ngomong kita belum kenalan nih…"
"Oh iya…" si gadis sedikit tersenyum. "Nama saya
Lisa.. kalau mas siapa?"
"Ehmmm… nama saya… I GEDE CECEP SITUMORANG.!!!"

CH

4.3.08

Resep Favorit

Oms dan Tantes

secara hari mulai sore dan menjelang Maghrib maka secara iseng-iseng
saya cari di Internet kata "Nasi Bakar". Uih keluar banyak lhoo, dari
resep hingga cara membuatnya. Umumnya cara membuat nasi bakar adalah
seperti cara yang di Bandung yaitu dibungkus daun pisang lalu dibakar di
atas bara api. Saya sendiri baru sekali makan nasi bakar, itu pun bukan
yang original dibungkus daun pisang. Yang saya makan adalah nasi bakar
di Warung Laos di Bandung, tepatnya di jln. Cihampelas, seberang
McDonald, dekat gang Pelesiran (uiii secara dulu kost di Pelesiran
gituuu, jadi tahu). Nasi bakar ini ditaruh di dalam keramik dan
dipanggang langsung. Ada nuansa eropa di sini karena campurannya adalah
daging asap dan keju. Yang jelas uenaaak poool, cuma porsinya ngga
nendang. Pasti ada om dan tante (yang suka tiba-tiba main ke Bandung...)
yang tahu nih warung...

Nah balik lagi ke masalah nasi bakar, salah satu website yang saya
kunjungi adalah http://kotakresep.com. Di sini penampilan dan penjelasan
cukup ringkas dan mudah diikuti dan yang jelas di dalamnya banyak
didapatkan resep favorit dari makanan asia hingga makanan eropa. Wah
jadi ngiler deeeh. Secara pribadi saya ingin coba bikin nasi bakar,
mungkin dimasukkan dalam wadah pirex dicampur sayuran dan keju serta
daging asap...lalu dioven...nyam...nyam...mie maman aja kalah...(hue he
he...sorry om saya bukan fans mie cabang halim itu...). setelah itu
minum coffee shake..(di kotak resep ada tuuuh cara bikinnya)..wah pingin
cepat pulang dan mencoba terutama coffee shake.

Om dan tante...kapan-kapan kita ngumpul bareng dan bikin masakan special
sendiri dan kita makan rame-rame..kayak yang di saung waktu itu...(waaa
ik gak ikutannnn waktu itu..).

OK cheers, ditunggu kapan waktunya. mumpung masih ada mendung jadi ngga
panas banget nantinya...

KN5/4

3.3.08

Putra Ketiga Bapak dan Ibu Dinny Suryakencana

Kabar gembira dari blok KN5!!!

Putra ketiga dari Bapak dan Ibu Dinny Suryakencana telah lahir dengan selamat. Berita ini rupanya agak sedikit terlambat karena informasi mata-mata dari seksi ibu-ibu baru memberikan kabar gembira ini kemarin siang. Dikarenakan FO telkom kena masalah di Sumatera Selatan, berita baru bisa dikirim pagi ini.

Lahir sehat, ibu sehat. Bagi yang berkenan mengunjungi si kecil silahkan ke KN5/10. Informasi nama belum didapatkan.

Selamat pak dan bu Dinny, semoga si kecil kelak menjadi manusia berakhlak mulia, taat orang tua, cerdik pandai, berilmu tinggi, mampu dan mau membantu sesama, mudah berjodoh, memiliki jalan rejeki yang baik dan halal, serta menjadi orang yang selalu membela nusa bangsa dan agama.

Yang turut bergembira...dari seluruh RT 10