...SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN...
...TETAP WASPADA TINGKATKAN KEAMANAN LINGKUNGAN SELAMA LIBUR LEBARAN...

29.2.08

Jangan Pandang Enteng Transmisi Matic

/Sumber: Milis Mumun
Penulis: Pangeran Gogon (b_i_a_r@yahoo.com)/

Dibalik kenyamanan yang ditawarkannya, mengemudikan mobil bertransmisi
otomatis tidak bisa dianggap gampang sama sekali. Pengemudi yang
terbiasa memakai mobil manual harus secara teliti beradaptasi dengan
teknologi otomatis.

Secara umum transmisi otomatis memiliki enam pilihan fungsi yaitu P, R,
N, D, 2, L. Pada sistem yang lebih kompleks, dipasang pula pilihan
overdrive atau power mode. Pilihan P adalah parkir atau park yang
berarti posisi roda mobil dalam keadaan terkunci.

Fitur ini dipakai saat mobil parkir dan ketika menghidupkan mesin
pertama kali. Bila sebelumnya berjalan, tunggu mobil sampai benar-benar
berhenti, baru kemudian geser tuas pada posisi P. Bila mobil masih
berjalan, walaupun lambat, dan dipaksakan memindahkan tuas ke posisi P,
transmisi akan mengalami kerusakan.

Pilihan R atau Reverse adalah untuk memundurkan kendaraan. Pastikan
mobil dalam kondisi berhenti sebelum memindahkan ke atau dari posisi R
untuk mencegah kerusakan transmisi. Posisi N atau neutral berarti posisi
transmisi bebas dari hubungan dengan masin. Digunakan saat menghidupkan
mesin atau saat berhenti (di lampu merah). Pada posisi transmisi N
direkomendasikan untuk selalu memfungsikan rem tangan. Ini karena pada
posisi N mesin tetap hidup dan mobil tak mengalami pergerakan.

Pilihan D atau drive dipakai saat kendaraan hendak maju. Pada posisi ini
gigi akan berpindah secara otomatis dari perseneling satu sampai empat
sesuai kecepatan putaran mesin. Tuas posisi 2 atau second khusus dipakai
saat jalan menurun untuk mengurangi laju kendaraan.

Pada posisi ini akan berfungsi mekanisme engine break secara otomatis.
Pilihan tuas 2 biasa disarankan untuk dipakai saat melaju di tanjakan
yang tak terlalu terjal. Pada posisi ini perpindahan perseneling secara
otomatis hanya terjadi pada gigi satu dan gigi dua.

Terakhir pilihan L atau low difungsikan pada turunan curam atau tanjakan
terjal, seperti jalanan pegunungan. Pada posisi ini, mobil melaju di
bawah kecepatan 40 km/jam atau seperti gigi satu pada mobil transmisi
manual.

Jika pada di transmisi manual, gigi satu adalah untuk menjalankan
kendaraan, pada sistem otomatis pengemudi harus memasukkan tuas
transmisi ke posisi D. Setelah mobil berjalan, komputer akan mengambil
alih proses perpindahan gigi secara otomatis hingga posisi tertinggi,
tergantung pada beban kerja mesin.

Di sinilah banyak pengemudi transmisi yang salah tetap mempertahankan
posisi transmisi di D. Padahal, mobil memasuki jalanan mendaki atau
turunan yang curam sehingga mobil melaju kencang tanpa pengaman engine
brake. Dampaknya bisa fatal, apalagi mobil sedang melaju di gedung
parkir bertingkat karena mobil relatif sulit dikendalikan. Padahal,
seharusnya di gedung parkir, pengemudi memilih posisi transmisi otomatis
L (low).

p.s. enakan pakai Easyclutch dong...

27.2.08

2 Manusia Super di Jembatan Setiabudi

Tanpa disadari terkadang sikap apatis menyertai saat langkah kaki
mengarungi
tuk coba taklukkan ibukota negri ini. Semoga kita selalu diingatkan.

Sekedar berbagi cerita di forum orang orang super dalam keindahan hari
ini :
Siang ini February 6, 2008 , tanpa sengaja ,saya bertemu dua manusia
super.Mereka mahluk mahluk kecil , kurus ,kumal berbasuh keringat. Tepatnya
diatasjembatan penyeberangan setia budi , dua sosok kecil berumur kira kira
delapan tahun menjajakan tissue dengan wadah kantong plastik hitam.
Saatmenyeberang untuk makan siang mereka menawari saya tissue diujung
jembatan, dengan keangkuhan khas penduduk Jakarta saya hanya mengangkat tangan
lebar-lebar tanpa tersenyum yang dibalas dengan sopannya oleh mereka dengan
ucapan
"Terima kasih Oom !". Saya masih tak menyadari kemuliaan mereka dan
Cuma mulai membuka sedikit senyum seraya mengangguk kearah mereka.
Kaki - kaki kecil mereka menjelajah lajur lain diatas jembatan , menyapa
seorang laki laki lain dengan tetap berpolah seorang anak kecil yang
penuh keceriaan, laki laki itupun menolak dengan gaya yang sama dengan saya,
lagi-lagi sayup sayup saya mendengar ucapan terima kasih dari mulut kecil
mereka. Kantong hitam tampat stok tissue dagangan mereka tetap teronggok
disudut jembatan tertabrak derai angin Jakarta . Saya melewatinya dengan
lirikan kearah dalam kantong itu , duapertiga terisi tissue putih berbalut
plastik transparan .
Setengah jam kemudian saya melewati tempat yang sama dan mendapati
merekatengah mendapatkan pembeli seorang wanita , senyum diwajah mereka
terlihatberkembang seolah memecah mendung yang sedang manggayut langit Jakarta .
" Terima kasih ya mbak .semuanya dua ribu lima ratus rupiah!" tukas mereka, tak lama siwanita merogoh tasnya dan mengeluarkan uang sejumlah sepuluh ribu rupiah .
" Maaf , nggak ada kembaliannya ..ada uang pas nggak mbak ? " mereka
menyodorkan kembali uang tersebut. Si wanita menggeleng, lalu dengan
sigapnya anak yang bertubuh lebih kecil menghampiri saya yang tengah
mengamati mereka bertiga pada jarak empat meter.
" Oom boleh tukar uang nggak , receh sepuluh ribuan ?" suaranya
mengingatkan kepada anak lelaki saya yang seusia mereka . sedikit terhenyak
saya merogoh saku celana dan hanya menemukan uang sisa kembalian food court
sebesar empat ribu rupiah .
" Nggak punya , tukas saya !" lalu tak lama siwanita berkata " ambil
saja kembaliannya , dik !" sambil berbalik badan dan meneruskan langkahnya
kearah ujung sebelah timur.
Anak ini terkesiap , ia menyambar uang empat ribuan saya dan menukarnya
dengan uang sepuluh ribuan tersebut dan meletakkannya kegenggaman saya
yangmasih tetap berhenti , lalu ia mengejar wanita tersebut untukmemberikan
uang empat ribu rupiah tadi. Siwanita kaget , setengah berteriak ia bilang "
sudah buat kamu saja , nggak apa..apa ambil saja !", namun mereka
berkeras mengembalikan uang tersebut. " maaf mbak , Cuma ada empat ribu , nanti
kalau lewat sini lagi saya kembalikan !" Akhirnya uang itu diterima si wanita
karena sikecil pergi meninggalkannya.
Tinggallah episode saya dan mereka , uang sepuluh ribu digenggaman saya
tentu bukan sepenuhnya milik saya . mereka menghampiri saya dan berujar
" Om, bisa tunggu ya , saya kebawah dulu untuk tukar uang ketukang ojek !".
" eeh .nggak usah ..nggak usah ..biar aja ..nih !" saya kasih uang itu
ke sikecil, ia menerimanya tapi terus berlari kebawah jembatan menuruni tangga
yang cukup curam menuju ke kumpulan tukang ojek.
Saya hendak meneruskan langkah tapi dihentikan oleh anak yang satunya ,
"Nanti dulu Om , biar ditukar dulu ..sebentar "
" Nggak apa apa , itu buat kalian " Lanjut saya
" jangan ..jangan Om , itu uang om sama mbak yang tadi juga " anak itu bersikeras
" Sudah ..saya Ikhlas , mbak tadi juga pasti ikhlas ! saya berusaha
membargain, namun ia menghalangi saya sejenak dan berlari keujung jembatan
berteriak memanggil temannya untuk segera cepat , secepat kilat juga ia
meraih kantong plastik hitamnya dan berlari kearah saya.
" Ini deh om , kalau kelamaan , maaf .." ia memberi saya delapan pack tissue
" Buat apa ?" saya terbengong
" Habis teman saya lama sih Om , maaf , tukar pakai tissue aja dulu "
walau dikembalikan ia tetap menolak .
Saya tatap wajahnya , perasaan bersalah muncul pada rona mukanya . Saya
kalah set , ia tetap kukuh menutup rapat tas plastic hitam tissuenya .
Beberapa saat saya mematung di sana , sampai sikecil telah kembali
dengan genggaman uang receh sepuluh ribu , dan mengambil tissue dari tangan
saya serta memberikan uang empat ribu rupiah.
"Terima kasih Om , !"..mereka kembali keujung jembatan sambil sayup sayup
terdengar percakapan " Duit mbak tadi gimana ..? " suara kecil yang lain
menyahut " lu hafal kan orangnya , kali aja ketemu lagi ntar kita kasihin
...." percakapan itu sayup sayup menghilang , saya terhenyak dan kembali
kekantor dengan seribu perasaan.
Tuhan ..Hari ini saya belajar dari dua manusia super , kekuatan
kepribadian
mereka menaklukan Jakarta membuat saya trenyuh , mereka berbalut baju lusuh
tapi hati dan kemuliaannya sehalus sutra , mereka tahu hak mereka dan hak
orang lain , mereka berusaha tak meminta minta dengan berdagang Tissue
..
Dua anak kecil yang bahkan belum baligh , memiliki kemuliaan diumur
mereka yang begitu belia.
YOU ARE ONLY AS HONORABLE AS WHAT YOU DO
(Engkau hanya semulia yang kau kerjakan.)
MT
Saya membandingkan keserakahan kita , yang tak pernah ingin sedikitpun
berkurang rizki kita meski dalam rizki itu sebetulnya ada milik orang lain .
"Usia memang tidak menjamin kita menjadi Bijaksana , kitalah yang
memilih untuk menjadi bijaksana atau tidak"
Semoga pengalaman nyata ini mampu menggugah saya dan teman lainnya
untuk lebih SUPER.

CH

Sudah Baca "Ayat-Ayat Cinta"???

Pagii……gak juga sih udah siang ya?

Mungkin diantara om dan tante sudah ada yang selesai membaca “Ayat-Ayat Cinta” yang filmnya pun sudah beredar. Saya tertarik membaca buku ini karena ada informasi buku ini menjadi best seller di ASEAN hingga 300.000 kopi. Wah apanya yang bagus niii…dalam benak saya

Belum selesai membaca saya sudah mendapat satu pelajaran penting dari salah satu bab yang berjudul “Peristiwa di Dalam Metro”. Secara singkat ceritanya sebagai berikut. Si tokoh hendak pergi berguru dan dalam perjalanan dia bertemu dengan orang local dan mulai berbicara dan salah satu topiknya adalah kebencian si orang local akan tindak tanduk Negara adidaya. Saat itu naiklah warga dari Negara adidaya tersebut ke dalam metro dan mereka (orang lokal) menghujat penumpang baru itu dan bahkan tidak memberikan tempat duduk kepada salah satu dari mereka yang Nampak kecapekan, sampai akhirnya ada seorang perempuan memberikan tempat duduk. Nah..di sini pelajaran yang cukup menarik. Si perempuan ini malah dihujat sama orang lokal karena memberikan tempat duduk. Nah tokoh kita ini membela si perempuan karena tindakan perempuan tersebut merupakan contoh akhlak tinggi. Bahkan selanjutnya si tokoh kita ini juga memperingatkan para penghujat lain bahwa menghujat penumpang warga adidaya tadi juga tidak dicontohkan dan sangat jauh dari akhlak mulia. Setting cerita ini berada di Mesir yang notabene merupakan Negara yang cukup religious.

Nah..banyak yang bilang bahwa agama sekarang hanya menjadi agama KTP sehingga tindak tanduk dan perilaku kita jauh dari tuntutan agama (akhlak yang baik). Ada yang tampaknya religious namun ternyata hanya di ritual saja dibalik itu waa…jauh dari gambaran. Tindakan-tindakan atau sikap-sikap kecil yang nampaknya bisa dimaafkan bisa menjebak kita menjadi orang yang jauh dari akhlak tinggi. Orang lain mungkin tidak bisa melihat namun yang maha kuasa tahu semua. Ada juga tindakan-tindakan yang bahkan orang lain pun bisa melihat dan menilai bahwa tindakan tersebut jauh dari akhlak tinggi yang diajarkan. Kita tidak bisa menilai seberapa besar dosa kita, karena mungkin ada yang berpikir wah aku bertindak begini nanti aku imbangi dengan tindakan ini…wui..dosa dan pahala itu menurut saya urusan yang maha kuasa, be careful brothers and sisters.. Suka liat trend artis umrah atau naik haji?? Pendapat buruk saya adalah trend tersebut adalah upaya mereka untuk mengimbangi perbuatan lain yang mungkin bersifat negative.

Ajaran malu bagi saya sangat penting karena setiap saat kita bisa introspeksi diri dan menjadi malu pada diri sendiri. Yang jelas untuk berakhlak mulia perlu ilmu namun tidak salahnya kita mulai yang sederhana-sederhana dulu dan nantinya bisa meningkat kepada yang lebih tinggi. Dalam konteks bertetangga saya rasa banyak hal yang bisa kita hindari seperti iri, bergosip, menuduh, tidak mengenal tetangga, saling menjelekkan, tidak tenggang rasa dan lain-lain. Catatan sedikit: tenggang rasa jika melanggar prinsip juga saya kira kurang pas….misal nih: gak enak sama tuan rumah yang sudah menyediakan bir (minuman memabukkanà tidak halal àhalal/haram adalah prinsip), jadi deh minum bir gara-gara tenggang rasa sama tuan rumah sampai nabrak prinsip halal/haram. Kalau saya minta kopi aja…jelas enak.

Tapi semua kembali kepada om dan tante, kalau orang di Mesir bisa kenapa kita tidak??? Mari saling mengingatkan lah…siapa tahu ada yang lupa. OK…viva RT 10 dan maaf kalau ada yang salah..

No Drugs and No Alcohol                         Budak KN deuik

25.2.08

Menempurungi Diri? Capek Deeeh...

Di dalam pendeknya pengetahuan yang saya miliki, saya mengeal suatu prinsip “beribadah sekuat tenaga seolah-olah akan mati dan berlomba di dunia seolah-olah akan hidup 1000 tahun”. Dari hal ini saya melihat bahwa manusia hidup didunia ini memiliki tugas utama untuk beribadah yang termasuk di dalamnya adalah berlomba-lomba di muka bumi (mencari rejeki).

Nah dari sinilah timbul satu pertanyaan saat saya berjumpa dengan teman seperjalanan yang unik. Beliau ini memiliki prinsip “tawakal dulu baru takdir”. Beliau ini (IMHO) melupakan satu kata lain “usaha”. Kalau saya bilang, usaha dulu baru takdir menentukan dan saat itu lah kita tawakal (CMIIW). Kayaknya dengan prinsip seperti beliau itu, hidup ini kok rasanya pesimis betul (atau terlalu “nrimo”?) dan hal itu ternyata juga tercermin dalam sikap teman seperjalanan saya itu (at least sejauh saya lihat).

Beliau ini tidak membaca Koran dan tidak menonton televisi karena takut pengaruh buruk dari dua hal itu. Saya pandang hal ini merupakan wujud pesimisme terhadap kekuatan diri sendiri untuk bisa menangkis segala pengaruh buruk. Saya rasa pesimisme merupakan salah satu kata negative yang perlu dihindari. Beliau ini, dia katakan sendiri, tidak kenal dengan banyak tetangga. Hal ini didorong, dari beberapa pembicaraan, kemungkinan didorong kekawatiran timbulkan kegiatan bergosip, bersaing dan lain-lain. Bahkan, menurut cerita dia, saat berada di dalam satu kendaraan salah satu tetangga yang tidak dia kenal malah menegur.

Bagi saya semua hal berisi segala kemungkinan untuk beribadah. Baca Koran atau nonton TV, dengan niat yang benar, bisa menjadi kegiatan ibadah yang menyenangkan. Bertetangga dengan baik jelas dicontohkan dan direkomendasikan untuk dilakukan. Segala bentuk kegiatan yang “manusiawi” bisa menjadi bentuk ibadah dan membuka kesempatan kita untuk “berusaha” seolah-olah kita akan hidup 1000 tahun lagi. Ritual peribadatan memang harus dijaga kedisiplinan-nya, namun Yang Maha Esa memberikan fleksibilitas yang sangat luas untuk bentuk-bentuk ibadah lain. Bukankah mematikan sisi manusiawi di dalam diri untuk hanya melakukan ritual ibadah malah tidak dianjurkan?

Mungkin pertanyaan selanjutnya adalah seberapa besar porsi waktu yang harus kita luangkan untuk memenuhi kebutuhan vertical dan kebutuhal horizontal? Bagi saya, dan terus saya coba, adalah bagian horizontal bisa menjadi kegiatan vertical sehingga porsi waktu vertical kita bisa 100%. Mengenai cukup atau tidaknya hasil dari kegiatan horizontal kita, hal ini merupakan topic lain, yang jelas bagi laki-laki memberikan nafkah yang baik dan semaksimal mungkin dengan usaha sebaik mungkin merupakan bentuk ibadah yang mulia.

Jadi, menutup diri bukan merupakan solusi. Jepang saja akhirnya membuka diri dengan Restorasi Meiji. Yang jelas pondasi diperkuat sehingga percaya diri hebat , usaha yang kuat akan membuat hidup ini menjadi lebih bermakna. Semua ada di tangan om dan tante sekalian…

Budak KN…/…

21.2.08

Kisah Yang Mungkin Nyata

Insya Allah bermanfaat….Amin…
"KISAH YANG MUNGKIN NYATA"
Seperti biasa saya sehabis pulang kantor tiba di rumah langsung duduk bersantai sambil melepas penat. Sepertinya saya sangat enggan untuk membersihkan diri dan langsung shalat.
Sementara anak2 & istri sedang berkumpul di ruang tengah. Dalam kelelahan tadi, saya disegarkan dengan adanya angin dingin sepoi2 yang menghembus tepat di muka saya.
Selang beberapa lama seorang yang tak tampak mukanya berjubah putih dengan tongkat ditangannya tiba2 sudah berdiri di depanku.
Saya sangat kaget dengan kedatangannya yang tiba2 itu. Sebelum sempat bertanya.... .siapa dia...tiba2 saya merasa dada saya sesak... sulit untuk bernafas....
namun saya berusaha untuk tetap menghirup udara sebisanya.
Yang saya rasakan waktu itu ada sesuatu yang berjalan pelan2 dari dadaku..... terus berjalan.... . kekerongkonganku. ....sakittttttttt ........sakit. ..... rasanya. Keluar airmataku menahan rasa sakitnya,... . Oh Tuhan ! ada apa dengan diriku.....
Dalam kondisi yang masih sulit bernafas tadi, benda tadi terus memaksa untuk keluar dari tubuhku...
kkhh........ .khhhh... .. kerongkonganku berbunyi. Sakit rasanya, amat teramat sakit
Seolah tak mampu aku menahan benda tadi... Badanku gemetar... peluh keringat mengucur deras.. mataku terbelalak.. ...air mataku seolah tak berhenti.
Tangan & kakiku kejang2 sedetik setelah benda itu meninggalkan aku. Aku melihat benda tadi dibawa oleh orang misterius itu....pergi. ..berlalu begitu saja....hilang dari pandangan.
Namun setelah itu......... aku merasa aku jauh lebih Ringan, sehat, segar, cerah... tidak seperti biasanya.
Aku herann... istri & anak2 ku yang sedari tadi ada diruang tengah, tiba2 terkejut berhamburan ke arahku.. Di situ aku melihat ada seseorang yang terbujur kaku ada tepat di bawah sofa yang kududuki tadi. Badannya dingin kulitnya membiru. siapa dia???????.. . Mengapa anak2 & istriku memeluknya ! sambil menangis... mereka menjerit...histeris ...terlebih istriku seolah tak mau melepaskan orang yang terbujur tadi...
Siapa dia.......... ....????? ???
Betapa terkejutnya aku ketika wajahnya dibalikkan... .. dia........dia. .....dia mirip dengan aku....ada apa ini Tuhan...???? ????
Aku mencoba menarik tangan istriku tapi tak mampu..... Aku mencoba merangkul anak2 ku tapi tak bisa. Aku coba jelaskan kalau itu bukan aku.
Aku coba jelaskan kalau aku ada di sini.. Aku mulai berteriak... ..tapi mereka seolah tak mendengarkan aku seolah mereka tak melihatku..
Dan mereka terus-menerus menangis.... aku sadar..aku sadar bahwa orang misterius tadi telah membawa rohku Aku telah mati...aku telah mati.
Aku telah meninggalkan mereka ..tak kuasa aku menangis.... berteriak. .....
Aku tak kuat melihat mereka menangisi mayatku. Aku sangat sedih.. selama hidupku belum banyak yang kulakukan untuk membahagiakan mereka. Belum banyak yang bisa kulakukan ! untuk membimbing mereka.
Tapi waktuku telah habis....... masaku telah terlewati... . aku sudah tutup usia pada saat aku
terduduk di sofa setelah lelah seharian bekerja.
Sungguh bila aku tahu aku akan mati, aku akan membagi waktu kapan harus bekerja, beribadah, untuk keluarga dll.
Aku menyesal aku terlambat menyadarinya. Aku mati dalam keadaan belum ibadah.
Ohh Tuhan, JIKA kau ijinkan keadaanku masih hidup dan masih bisa membaca E-mail ini sungguh aku amat sangat bahagia.
Karena aku MASIH mempunyai waktu untuk bersimpuh, mengakui segala dosa & berbuat kebaikan sehingga bila maut menjemputku kelak aku telah berada pada keadaan yang lebih siap.
CH

18.2.08

Bahaya SMS

BAHAYA SMS

Seorang wanita telah mengubah kebiasaannya dalam pencantuman nama
di handphone setelah tasnya dicopet orang. tas tersebut berisi HP,credit
card,dompet, dsb... dicuri orang. 20 menit kemudian ketika dia menelpon
suaminya untuk memberitahu apa yg terjadi, suaminya berkata,"Aku baru aja
terima SMS kamu, nanya nomor pin. Baru aja aku balas." Ketika mereka
melaporkan ke bank, staff bank memberitahukan bahwa uang mereka telah
ditarik lewat ATM. Pencuri tersebut telah menggunakan HP untuk meng-sms
"suami" dan mendapatkan nomor pin. Dalam waktu 20 menit dia berhasil menarik
semua uang yang ada dalam rekening bank.

Jadi ingat, jangan memperlihatkan hubungan anda dengan orang2 yg ada dalam
phonebook HP anda. Hindari penggunaan nama Rumah, Home, Sayang, Suami,
Cinta, Ibu, Ayah, dsb... dan yang paling penting, ketika informasi yg sangat
penting diminta lewat SMS, konfirmasi dengan menelepon
balik.

Jangan mudah memberikan info tersebut hanya karena yg meminta adalah
pasangan/keluarga lewat SMS. Ingat bahwa selalu ada kemungkinan HP tersebut
dicuri / berada di tangan orang lain.

6.2.08

PRINSIP 90/10

Prinsip 90/10
- 10% dari hidup anda terjadi karena apa yang langsung anda alami.
- 90% dari hidup anda ditentukan dari cara anda bereaksi.
Apa maksudnya ?
Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari kondisi yang terjadi pada diri anda.
Contohnya :
Anda tidak dapat menghindar dari kemacetan. Pesawat terlambat datang dan hal ini akan membuang seluruh schedule anda. Kemacetan telah menghambat seluruh rencana anda. Anda tidak dapat mengontrol kondisi 10% ini. Tetapi beda dengan 90% lainnya. Anda dapat mengontrol yang 90% ini.
Bagaimana caranya ? …. Dari cara reaksi anda !!
Anda tidak dapat mengontrol lampu merah, tetapi anda dapat mengontrol reaksi anda.
Marilah kita li hat contoh dibawah ini :
Kondisi 1
Anda makan pagi dengan keluarga anda. Anak anda secara tidak sengaja menyenggol cangkir kopi minuman anda sehingga pakaian kerja anda tersiram kotor. Anda tidak dapat mengendalikan apa yang baru saja terjadi.
Reaksi anda :
Anda bentak anak anda karena telah menjatuhkan kopi ke pakaian anda. Anak anda akhirnya menangis. Setelah membentak, anda menoleh ke istri anda dan mengkritik karena telah menaruh cangkir pada posisi terlalu pinggir diujung meja.
Akhirnya terjadi pertengkaran mulut. Anda lari ke kamar dan cepat-cepat ganti baju. Kembali ke ruang makan, anak anda masih menangis sambil menghabiskan makan paginya. Akhirnya anak anda ketinggalan bis.
Istri anda harus secepatnya pergi kerja. Anda buru-buru ke mobil dan mengantar anak anda ke sekolah. Karena anda telat, anda laju mobil dengan kecepatan 70 km/jam padahal batas kecepatan hanya boleh 60 km/jam.
Setelah terlambat 15 menit dan terpaksa mengeluarkan kocek Rp 600.000,- karena melanggar lalu lintas, akhirnya anda sampai di sekolah. Anak anda secepatnya keluar dari mobil tanpa pamit..
Setelah tiba di kantor dimana anda telat 20 menit, anda baru ingat kalau tas anda tertinggal di rumah.
Hari kerja anda dimulai dengan situasi buruk. Jika diteruskan maka akan semakin buruk. Pikiran anda terganggu karena kondisi di rumah.
Pada saat tiba di rumah, anda menjumpai beberapa gangguan hubungan dengan istri dan anak anda.
Mengapa ? … Karena cara anda bereaksi pada pagi hari.
Mengapa anda mengalami hari yang buruk ?
1. Apakah penyebabnya karena kejatuhan kopi ?
2. Apakah penyebabnya karena anak anda ?
3. Apakah penyebabnya karena polisi lalu lintas ?
4. Apakah anda penyebabnya ?
Jawabannya adalah No. 4 yaitu penyebabnya adalah anda sendiri !!
Anda tidak dapat mengendalikan diri setelah apa yang terjadi pada cangkir kopi. Cara anda bereaksi dalam 5 detik tersebut ternyata adalah penyebab hari buruk anda.
Berikut adalah contoh yang sebaiknya atau seharusnya anda sikapi.
Kondisi 2
Cairan kopi menyiram baju anda. Begitu anak anda akan menangis, anda berkata lembut : "Tidak apa-apa sayang, lain kali hati-hati ya." Anda ambil handuk kecil dan lari ke kamar. Setelah mengganti pakaian dan mengambil tas, secepatnya anda menuju jendela ruang depan dan melihat anak anda sedang naik bis sambil melambaikan tangan ke anda. Anda kemudian mengecup lembut pipi istri anda dan mengatakan : "Sampai jumpa makan malam nanti."
Anda datang ke kantor 5 menit lebih cepat dan dengan muka cerah menegur staff anda. Bos anda mengomentari semangat dan kecerahan hari anda di kantor.
Apakah anda melihat perbedaan kedua kondisi tersebut ?
2 (dua) skenario berbeda, dimulai dengan kondisi yang sama, diakhiri dengan
kondisi berbeda.
Mengapa ?
Ternyata penyebabnya adalah dari cara anda bereaksi !
Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari yang sudah terjadi. Tetapi yang 90% te rgantung dari reaksi anda sendiri.
Ini adalah cara untuk menerapkan prinsip 90/10. Jika ada orang yang mengatakan hal buruk tentang anda, jangan cepat terpancing. Biarkan serangan tersebut mengalir seperti air di gelas. Anda jangan membiarkan komentar buruk tersebut mempengaruhi anda.
Jika beraksi seadanya atau salah reaksi maka akan menyebabkan anda: kehilangan teman, dipecat, stress dan lain-lain yang merugikan.
Bagaimana reaksi anda jika mobil anda mengalami kemacetan dan terlambat masuk kantor ? Apakah anda akan marah ? Memukul stir mobil ? Memaki-maki ? Apakah tekanan darah anda akan naik cepat ?
Siapa yang peduli jika anda datang telat 10 detik ? Kenapa anda biarkan kondisi tersebut merusak hari anda ?
Cobalah ingat prinsip 90/10 dan jangan khawatir, masalah anda akan cepat terselesaikan.
Contoh lain :
- Anda dipecat.
Mengapa anda sampai tidak bisa tidur dan khawatir ?
Suatu waktu akan ada jalan keluar. Gunakan energi dan waktu yang hilang kare na kekhawatiran tersebut untuk mencari pekerjaan yang lain.
- Pesawat terlambat.
Kondisi ini merusak seluruh schedule anda. Kenapa anda marah-marah kepada petugas tiket di bandara ? Mereka tidak dapat mengendalikan terhadap apa yang terjadi. Kenapa harus stress ? Kondisi ini justru akan memperburuk kondisi anda. Gunakan waktu anda untuk mempelajari situasi, membaca buku yang anda bawa, atau mengenali penumpang lain.
Sekarang anda sudah tahu prinsip 90/10. Gunakanlah dalam aktivitas harian anda dan anda akan kagum atas hasilnya. Tidak ada yang hilang dan hasilnya sangat menakjubkan.
Sudah berjuta-juta orang menderita akibat stress, masalah berat, cobaan hidup dan sakit hati yang sebenarnya hal ini dapat diatasi jika kita mengerti cara menggunakan prinsip 90/10.

Mood dan Cuaca

rasa dingin menusuk tulang, selimut hangat nyaman menutupi tubuh. rasa malas menyerang, untuk bangun pagi menuju medan perang.
 
akhir-akhir ini, terutama saat hujan mengguyur dari malam hingga pagi, saya merasakan malas bangun. rasannya enak tidur di tempat yang hangat dan kering. menengok ke jendela, kok masih gelap? sedangkan jam dinding juga tidak terlihat. hilang waktu ditelan hujan dan sampai akhirnya tersadar wah...sudah jam enam. saatnya untuk berkoboi, mandi cepat lalu berangkat..
 
selain rasa malas, hujan dan mendung yang gelap bagi saya membentuk suasana yang sedih dan muram. rasanya dunia mau kiamat, apalagi jika diperdengarkan lagu-lagu ebiet g. ade...wah makin parah deh muramnya. rasanya semua berjalan sedikian lambat nyaris tak bergerak..lha iya..wong macet. di kantor pun rasanya juga begitu..cepet pingin pulang..tidur, minum coklat hangat, selimutan sambil nonton tv..wah rasanya hidup ini kok tanpa tanggung jawab? maunya enak-nya saja..
 
bagaimana dengan matahari bersinar dengan terik? kalau saya pada keadaan seperti ini emosi akan meluap. maunya marah-marah melulu..kalau perlu gas pol rem pol jika di jalan. matahari pagi yang hangat dimana semilir angin masih terasa dingin memberikan semangat yang menyala, apalagi jika orang-orang pada tersenyum..wah rasanya positif sekali, optimis semua bisa diselesaikan dan dikendalikan. tapi..kalau panas sudah menusuk kepala..wah rasanya emosi aja yang maju..bahkan walau gara-gara orang di depan buang sampah sembarang..
 
jika memang indonesia kita ini punya dua musim..musim hujan dan musim kemarau, jadi bisa sedikit disimpulkan bahwa hanya ada dua hawa yang bekerja yaitu hawa malas dan hawa emosi...nah hawa positif hanya sebentar di pagi hari. terus kapan dong kita maju? maunya males terus dan maunya emosi terus. diajak mikir enak cuma pagi hari aja...kurang waktu dong kita?
 
jadi saya rasa sebagai bangsa indonesia kita tetap bangga dong, walau cuma bisa mikir jernih di pagi hari saja tapi kemajuan sudah sedemikian pesat...pas udah maju dirusak lagi siangnya gara-gara emosi..udah gitu pas udah maju ngga dimaintain ..karena males hujan...
 
he he he...jadi gimana baiknya? terserah anda saja mau ikut santai atau mau ikut emosi..

5.2.08

Kakek Yahudi Tertatih-tatih

Kakek Yahudi Tertatih-tatih
Pagi hari itu, Ali bin Abi Thalib bergegas bangun untuk mengerjakan salat Subuh berjamaan seperti biasanya di mesjid bersama Rasulullah. Langit masih gelap ketika Ali keluar dari rumahnya dan berjalan tergesa-gesa menuju ke mesjid. Bilal sudah memanggil-manggil dengan suara adzannya yang berkumandang merdu ke segenap penjuru dan sudut-sudut kota Madinah.
Namun, ketika Ali bin Abi Thalib berada di jalan menuju tempat jamaah yang jaraknya masih cukup jauh, ternyata di mukanya ada seorang kakek tua beragama Yahudi yang melangkah pelan sekali karena usianya yang telah lanjut. Kakek itu berjalan tertatih-tatih.
Ali sebenarnya sangat tergesa-gesa agar tidak ketinggalan mengerjakan salat Tahyartul Mesjid dan qabliyah Subuh sebelum bersama Rasulullah dan para sahabat lainnya melaksanakan jamaah.
Karena Nabi mengajarkan supaya setiap umat Islam menghormati orang tua, siapa pun orang tua itu dan apa pun agamanya, maka Ali terpaksa berjalan dibelakang kakek itu. Kakek tersebut berjalan amat lambat, Ali pun melangkah sangat pelan. Kakek itu lemah sekali, dan Ali tidak sampai hati untuk mendahuluinya, takut kalau-kalau kakek tersebut celaka atau terjatuh.
Akhirnya, pada waktu mendekati mesjid langit sudah hampir kuning. Kakek itu melanjutkan perjalanannya, melewati mesjid dan tidak masuk ke dalamnya sebab tempat ibadah agama Yahudi bukan mesjid, melainkan sinagog.
Ali menyangka salat Subuh pasti sudah usai. Ia cepat-cepat masuk ke dalam mesjid. Alangkah herannya Ali. Nabi dan para sahabat masih rukuk pada rakaat yang kedua, berarti Ali pun punya kesempatan untuk memperoleh salat jamaah. Jika masih bisa menjalankan rukuk bersama, berarti masih kebagian satu rakaat.
Sesudah Rasulullah mengakhiri salatnya dengan salam, lalu melakukan zikir bersama-sama dan selesai berdoa, Umar bin Khathab memberanikan diri untuk bertanya, "Wahai, Rasulullah. Mengapa hari ini salat Subuhmu tidak seperti biasanya?"
"Kenapa? Apa yang berbeda?" tanya Nabi. "Sangat lain, ya Rasulullah. Biasanya engkau rukuk dalam rakaat yang kedua tidak sepanjang pagi ini. Tapi engkau rukuk lama sekali. Mengapa?"
"Aku juga tidak tahu. Cuma tadi, pada saat aku sedang rukuk dalam rakaat yang kedua, Malaikat Jibril turun lalu menekan punggungku sehingga aku tidak dapat bangun iiktidal."
Umar makin heran. "Mengapa Jibril berbuat seperti itu, ya Rasul?"
Nabi menggeleng ramah seraya berkata, "Aku juga belum tahu karena Malaikat Jibril belum menceritakannya kepadaku."
Dengan perkenan Allah beberapa waktu kemudian Malaikat Jibril, Sang Rahul Kudus, iitupun turun. Ia berkata kepada Nabi saw, " Muhammad. Aku tadi diperintahkan Allah untuk menekan punggungmu dalam rakaat yang kedua. Sengaja agar Ali mendapat kesempatan salat berjamaah denganmu, karena Allah sangat suka kepadanya bahwa ia telah menjalani ajaran agama-Nya secara bertanggung jawab, yaitu dengan menghormati seorang kakek tua beragama Yahudi. Dari penghormatannya itu sampai terpaksa ia berjalan pelan sekali karena kakek itu berjalan pelan sekali. Jika punggungmu tidak kutekan tadi, pasti Ali akan terlambat dan tidak memperoleh peluang untuk mengerjakan salat Subuh berjamaah bersama denganmu.."


CH

4.2.08

Sejarah, Membaca, dan Hikmah

Bagaimana om dan tante dulu menyikapi pelajaran sejarah? Apakah pelajaran sejarah menyenangkan atau menyebalkan. Bagi saya pelajaran sejarah adalah pelajaran paling menyebalkan. Saya menerima pelajaran sejarah secara menyebalkan saat SMP. Guru gak enak dan saya harus mengingat-ingat tanggal/tahun/nama/tempat. In fact mata pelajaran sejarah adalah mata pelajaran pertama dimana saya mencontek. Saya ingat kelas dua SMP pelajaran sejarah saya mencontek.

Sebenarnya apa pentingnya sejarah? Sebenarnya penting sekali. Sejarah bagi sebagian orang, yang mendapat informasi mengenai sejarah secara menarik dan benar, merupakan subjek yang menarik. Sejarah memberikan gambaran kepada kita hubungan antara kejadian-kejadian yang bisa kita petik pelajaran dari-nya. Siapa sangka letusan gunung tambora di nusa tenggara barat bisa bikin Napoleon kalah telak di rusia? Jika sejarah tidak mencatat dan menganalisa maka kejadian Napoleon kalah telak dan gunung tambora meletus akan hanya menjadi catatan sendiri-sendiri saja. Jika anda orang Islam dan anda rajin baca Al Quran, maka sebagian besar isi dari Quran adalah catatan sejarah umat-umat lalu. Pelajaran harus kita petik di dalamnya.

Ada orang bijak dan berwawasan luas, jelas wong dia mantan direktur jenderal, mengatakan kepada saya bahwa ketidak tertarikan saya kepada sejarah kemungkinan besar adalah akibat setting kala itu. Bukan untuk mengungkit-ungkit ya, tapi memang pelajaran sejarah pada era saya "katanya" memang didesign sedemikian rupa sehingga mengaburkan relasi antar kejadian. Tapi saya merasa bahwa karena saya tidak terlalu tertarik mengamati sejarah, ketahuan deh jarang baca Quran…he he he, maka indera pengamatan dan "reading" capability saya menjadi sangat rendah. Selalu dibilang dan diperintahkan untuk "membaca", hal ini saya mengerti tidak hanya secara harfiah tapi juga secaran non-harfiah (apa cii istilahnya??). Membaca kejadian, membaca simtom, membaca perilaku, membaca gelagat merupakan bagian dari kegiatan "membaca" ini.

Mengerti kejadian dan bisa menghubungkannya memberikan kita pengertian yang lebih luas akan keadaan yang ada sehingga kritik yang kita lontarkan pun bisa lebih konstruktif dan tidak "cetek" (cetek=dangkal). Selanjutnya adalah prinsip "silence is golden". Saya rasa prinsip ini penting, asal tidak keterlaluan aja, saat dimana kita tidak mengerti apa yang terjadi. Saat posisi kita diharuskan berpendapat jawaban "diplomatis" bisa menyelamatkannya, tapi apa semua orang terlahir diplomatis?

Ya sudahlah, secara sekarang ini kita nyata di dalam bermasyarakat "mengerti" tetangga dan "mengenal" tabiat tetangga sangatlah penting. Intinya, jika ada salah kata mohon dimaafkan ya? Lain kali akan saya perbaiki.

p.s.

tidak hanya bertetangga sih "membaca" saya rasa merupakan bagian dari EQ dan hal ini berguna dimana saja dan di dalam wadah paling kecil ya di dalam keluarga.

Semoga kita selalu dilindungi oleh-Nya, semoga yang sakit cepat sehat dan bisa berkumpul lagi, semoga yang kebanjiran segera dikeringkan bajunya, semoga kita menjadi bangsa yang menghargai sejarah dan mengambil hikmah darinya.

Jika salah, ya salah saya, kalau benar it's probably not mine…